ILMU BUDAYA DASAR
Nama : Faisal
AlFaqin
NPM :
12116513
Kelas :
1KA25
1.1. MANUSIA DENGAN CINTA KASIH
Latar Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang sangat
menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada
umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka
semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah
dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita
romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta
kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna
yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa
cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu
fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal,
berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam
kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun
orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka
butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap orang
tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir
tentang apa dan bagaimana cinta itu, cinta bisa diibaratkan sebagai
suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan
dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita
terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena
itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih,
agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih
yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada
akhirnya.
1.1. Pengertian Cinta
Kasih
Ada
beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih, yaitu :
1.
Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta,
cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya
perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan
demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat
dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat
diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan.
Walaupun
cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam,
sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada
orang atau yang dicintai.
Dengan
kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata.
1.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan
bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan
yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah
hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan
unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan
pengenalan.
2.
Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan,
keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia,
segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan
dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada
jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan
kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh
dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak
ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
3.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur
terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai
dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang
bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif,
berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan
kebahagiaan.
1.2. Macam-macam Cinta Menurut
Ajaran Agama
Ada
yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya
cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengkan dengan lagu dan
organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta
sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan
ajaran cinta kepada manusia.
Dalam
kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang
seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang- kadang mencintai orang lain, atau
juga istri dan anaknya, harta, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta
ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
1.
Cinta Diri
Cinta
diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng aktualisasikan dirinya dan ia pun
mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya.
Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup.
Berkembang, mengaktualisasikan diri, mendatangkan rasa sakit,
penyakit dan mara bahaya. Al –Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah
manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk
menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan
menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui
ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib,
tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan
dirinya dari segala keburukan.
“Diantara gejala yang
menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang
sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan
memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.” (QS,al-Adiyat, 100:8)
“Diantara gejala lain yang
menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang
terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan
kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila tertimpa bencana, keburukan, atau
kemiskinan, ia merasa putus asa dan ia mengira tidak akan bisa memperoleh
karunia lagi,” (QS,Fushilat, 41:49)
Namun
hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan
melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta
pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan pada mereka.
2. Cinta kepada Sesama Manusia
Agar
manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya , ia tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan
egoismenya. Oleh karena itu,Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan
manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila
ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan
serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya,
setelah itu Allah langsung memberikan pujian kepada orang-orang yang berusaha
untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada dirinya sendiri dan melepaskan
diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan sholat,
memberikan zakat, bersedekah terhadap orang-orang miskin dan tak punya, dan
menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan
yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri
dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian bisa merelisasikan
kebaikan individu dan masyarakat. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang
yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka
sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada mukmin agar
tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
3.
Cinta Seksual
Cinta
erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam
melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antar suami dan istri. Ia
merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan diantara tanda-tanda
kekuasanNya ialah Dia yang menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung, dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir.” (QS,Ar-Rum, 30:12)
Dorongan
seksual melakukan suatu fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi
kelangsungan jenis.
4.
Cinta Keibuan
Kasih
sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat
pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu
ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh
dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli
ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis,
melainkan dorongan psikis.
5.
Cinta Kebapakan
Mengingat
bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan
fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dan anaknya , maka para ahli ilmu
jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan
fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan
ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya , karena mereka sumber
kesenangan, kegembiraan baginya , kekuatan, kebanggan ,dan merupakan
faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap
terkenangnya setelah dia meninggal dunia.
Cinta
kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah Nabi Nuh as. Betapa cintanya
ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa
cinta,kasih sayang, belas kasihan, untuk naik perahu agar tidak tenggelam
ditelan ombak :
“…Dan Nuh
memanggil anaknya – sedang anak itu berada di trmpat yang jauh terpencil – :
“Hai ..anakku naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada
bersama-sama orang-orang yang kafir.” (QS, Yusuf, 12:84)
Biasanya
cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak kepada anak-anaknya,
asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberiaknnya kepada mereka , demi kebaikan
dan kepentingan mereka sndiri.
6.
Cinta Kepada Allah
Merupakan
puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan
tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan
sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan
semua bentuk cinta yang lain. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan
kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :
“Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha pengampun lagi maha
penyayang” (QS
Ali Imran, 3:31)
Cinta
yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjasi
kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua
bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang
yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam
semesta.
7.
Cinta Kepada Rasul
Cinta
kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,
menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul
merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun
berbagai sifat luhur lainnya.
1.3. Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum
bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yaitu perasaan sayang,
perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih
sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari
cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu
disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan
keluarga.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu
keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tuanya pada prinsipnya anak terlahir
dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan
watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian
orang tuanya. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi
secara timbal balik antara orang tua dan anak.
1.4. Mewujudkan Cinta Kasih
Untuk
dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram damai dan
bahagia dapat dengan cara :
1. Cara
mewujudkan cinta pada diri sendiri
Dapat
dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan
rohani dirinya sendiri terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir
rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat
atau norma yang ada.
2.
Cara mewujudkan cinta pada sesama manusia
Dapat dilakukan dengan perbuatan yang
bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti,
saling tepo seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan penulis
berkebangsaan Swiss yang atas suka relanya menolong setiap orang yang menderita
luka-luka dalam pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah
International (1863).
3.
Cara mewujudkan cinta seksual
Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta
kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar adat atau norma yang ada.
Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan yang di sudah di ikat
pernikahan di dasari percintaan.
4.
Cara mewujudkan cinta keibuan
Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang
ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan
mengurus sampai menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang
selalu menginginkan dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari segala
kesusahan.
5.
Cara mewujudkan cinta kebapakan
Dapat dilakukan dengan dilandasi rasa
menghhormati, kasih sayang kepada anaknya dengan cara mencari nafkah,
memerhatikan perkembangan anak, mengetahui apa yang diperlukan oleh anaknya.
6.
Cara mewujudkan cinta kepada Allah
Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang
teramat sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah dengan beraqidah yang kokoh
dan bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan yang sudah
di tentukan Nya.
7.
Cara mewujudkan cinta kepada Rasul
Dapat
dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada
diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap
saat selama masih diberi kehidupan oleh sang maha hidup
1.2.
MANUSIA DENGAN
KEINDAHAN
LATAR BELAKANG
Setiap manusia
dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari
dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Keindahan identik dengan
kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaranKeindahan alam arti luas merupakan
pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula
kebaikan. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai,
cantik, elok, molek dan sebagainya. Plato misalnya menyebut tentang watak yang
indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai
sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang
indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah
pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah.
Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang
disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia
untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan
seluas-luasnya meliputi :
Keindahan seni,
keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual. Dalam rangka teori
umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan
dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai
ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa
sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai
adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti
ketidakbenarannya.
Keindahan mempunyai
nilai yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak
mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal,
artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan,
selera mode, kedaerahan atau lokal.
A.
Pengertian
Manusia
Manusia adalah makhluk
ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya,
karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan
dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan
kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif)
buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah
manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri
sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu
manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Pengertian manusia
dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata
“manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan
sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi
B.
Pengertian
Keindahan
Keindahan, sering
diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata
indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang
indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak
mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan atau
keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau
gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
Keindahan dipelajari
sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah
“kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki
fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk
kesempurnaannya.
Dalam bahasa Latin,
keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang
berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”,
Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik
untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu
καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata
sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa
Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang
sepatutnya.”
C. Hakikat dari Keindahan
Keindahan adalah
susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang
paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan
(symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan
bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat
diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas
Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana
dilihat.
·
Menurut luasnya
pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam
arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan
2. Keindahan dalam
arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan
segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam
arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan
penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna keindahan identik dengan
kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keduanya mempunyai
nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang
tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang
penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik
yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal.
Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik
yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari
sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika
keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art”
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan
itu bersifat subjektif adanya, yakni
karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya
sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan
bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang
intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan
itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya
kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia
dan objek substansi.
D. Hubungan Manusia dengan Keindahan
Manusia dan keindahan
memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari
keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni
suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu
kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik
dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah.
Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu
hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar.
Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut
konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya
mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman
keindahan. Pengalaman keindahan biasanya
bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas
pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan.
Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan
itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan
behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.
Keindahan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah, sedangkan yang
tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai
konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam
menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi
merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek
imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang
beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan
perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Ada beberapa alasan
mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)
Tata nilai
yang telah usang
Tata nilai yang
terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan,
sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai
kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajad wanita lebih rendah dari
derajad laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai
moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah. Yang tidak indah
harus disingkirkan dan digantikan dengan yang indah.
Yang indah ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat martabat
manusia, misalnya wanita. Hal ini menjadi tema para sastrawan zaman Balai
Pustaka, dengan tujuan untuk merubah keadaan dan memperbaiki nasib kaum wanita.
Sebagai contoh novel yang menggambarkan keadaan ini ialah "layar
terkembang" oleh Sutan Takdir Alisyahbana, "Siti Nurbaya" oleh
Marah Rusli.
2)
Kemerosotan
Zaman
Keadaan yang
merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral.
Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang
bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya
tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang
demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak
indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam
karya seni.
Sebagai contoh ialah
karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S. Rendra berjudul
"Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta". Di sini pengarang
memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan
mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.
3)
Penderitaan
Manusia
Banyak faktor yang
membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor
manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat
nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan
demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai
kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu
harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
4)
Keagungan
Tuhan
Keagungan Tuhan dapat
dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta
kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan
Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu.
Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan
Tuhan itu sendiri.
Kecantikan seorang
wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia
berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik.
Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.
E.
Cara untuk
Mengetahui Suatu Keindahan
1. Renungan
Renungan berasal dari
kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Merenung
artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan mendalam.
Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita
tentang suatu hal. Setiap orang pernah
merenung.
Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda, meskipun objek yang
direnungkannya sama, lebih pula apabila objek renungannya berbeda. Jadi apa
yang direnungkannya itu bergantung kepada objek dan subjek .
Setiap kegiatan untuk merenung atau mengavaluasi segenap pengetahuan
yang dimiliki dapat disebut berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya
proses pembicaraan, evaluasi dengan hati kita sendiri mengenai suatu peristiwa.
Contoh hasil renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan
gaya gravitasinya. Akan tetapi tidak
semua orang mampu berfikir kefilsafatan. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan
diri kepada penalaran. Penalaran adalah proeses berpikir yang logik dan anal
itik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar.
Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara luas. Kegiatan berpikir dapat
disebut logik ditinjau dari suatu logika tertentu. Maka ada kemungkinan suatu
pemikiran yang logik akan menjadi tidak logik bila ditinjau dari sudut logika
yang lain.
Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang juga menyandarkan diri kepada
suatu analisis. Analisis adalah kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah
tertentu, sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak
langsung.
Pemikiran ilmiah (keilmuan) dan pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri
kepada logika analitik. Hanya saja pemikiran kefilsafatan mempunyai
karakteristik sendiri yang berbeda dengan karakter keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan
mempunyai 3 macam ciri, yaitu:
A.
Menyeluruh,
artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu.
Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu
yang lain. Hubungan ilmu dengan moral seni dan tujuan hidup.
B.
Mendasar,
artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar
gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpjak bagi segenap bidang keilmuan.
C. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang di
dapat diijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil
pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah
pengetahuan yang baru.
2. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar Rasi artinya
cocok, sesuai, atau kena benar . Kata cocok, sesuai atau kena benar mengandung
unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Perpaduan misalnya orang
berpakaian antara kulit dan warnanya yang dipakai cocok. Sebaliknya orang hitam
memakai wana hijau, tentu makin hitam. Warna hijau pantas dipakai oleh orang
berkulit kuning. Atau ke pasar menggunakan pakaian pesta, atau sebaliknya
berpesta menggunakan pakaian santai, dan lain-lain. Hal seperti ini tentu tidak
serasi dan kurang cocok, kurang kena. Dan tentu akan dikatakan oleh setiap
orang “Sayang” atau kata-kata lain yang menunjukkan kekecewaan. Oleh karena
yang memandang itu merasa kecewa dengan adanya hal yang kurang serasi.
Dalam memadu rumah dan halaman, rumah yang bagus dengan halaman luas dan
tersusun rapi dengan bunga-bunga yang indah, orang akan memuji keserasian itu.
Tetapi sebaliknya, rumah yang bagus yang tidak mempunyai halaman tentu
orang akan mengatakan “Sayang” . Jadi dalam hal memadu rumah dan halaman itu
ada unsur ukuran- ukuran yang seimbang.
Dalam berpakaian sangat diutamakan keserasian warna dan bentuk serta
potongan tubuh. Atau dapat juga kita kagum atas kecantikan wanita dan kecakapan
pria pada waktu duduk. Setiap orang melihat terheran-heran melihat wajahnya.
Hampir semua mata memandang ke arah wanita atau pria yang dikagumi semua yang
hadir itu. Tetapi setelah berdiri, semua orang mengeluh “Sayang”, karena tinggi
orang itu tidak sesuai dengan harapan kita, ternyata terlalu pendek hal seperti
itu juga menyatakan ukuran.
Contohnya Lagu merupakan pertentangan suara tinggi-rendah,
panjang-pendek, keras-lembut yang terpadu begitu rupa, sehingga telinga kita
dibuat asyik mendengarkan dan hati kita merasa puas. Tetapi apabila terjadi
sekonyong- konyong suara yang seharusnya menurut rasa kita menanjak justru
kebalikannya, kita tentu akan kecewa. Dalam hal lagu, irama yang indah itu merupakan
per tentangan yang serasi.
Karena itu, dalam keindahan itu, sebagian besar ahli pikir mejelaskan,
bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita/ pokok tertentu yang
terdapat pada sesuatu hal; Kualita yang paling sering disebut adalah Kesatuan
(Unity), Keselarasan (Har mony), Ketangkupan (Symetry), Keseimbangan (Balance)
dan Pertentangan (Contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan
tersusun dari berbagai keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk
dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa Keindahan adalah suatu
kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan
si pengamat.
Keserasian identik dengan Keindahan. Keindahan adalah suatu susunan
keserasian yang dapat menciptakan kesenangan bagi penglihatan dan pendengaran.
Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah.
Pendapat lain mengatakan, bahwa pengalaman estetik sebagai suatu keselarasan
dinamik dan perenungan yang menyenangkan. Dalam keselarasan itu seseorang
memiliki perasaan seimbang dan tenang dan mempunyai citarasa akan sesuatu yang
berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan
hati dan ingin memperpanjangnya.
Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan. Sebab keserasian
merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Atau keserasian merupakan
pertentangan antara nada-nada tinggi-rendah, keras-lembut, dan panjang-pendek.
Kadang-kadang kemewahan menunjang keserasian, tetapi tidak selalu .
3. Kehalusan
Kehalusan berasal dari
kata Halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa),
beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau
keadaban. Halus bagi manusia iu sendiri
ialah berupa sikap, yakni sikap halus. Sikap halus adalah sikap lembut dalam
menghadapi orang. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman muka,
lembut dalam sikap anggota badan lainnya.
Halus itu berarti
sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun masyarakat
luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang sedang
emosi , bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang ber
musuhan. Sikap halus atau lembut
merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Sebab itu
orang yang bersikap halus atau lembut biasanya suka memperhatikan kepentingan
orang lain, dan suka menolong orang lain. Sikap lembut merupakan perwujudan
pula dari sifat-sifat ramah, sopan, sederhana dalam pergaulan. Sikap halus juga dimiliki orang yang bersikap
rendah hati. Karena orang yang bersikap rendah hati adalah orang yang halus
tutur bahasanya, sopan tingkah lakunya, tidak sombong, tidak membedakan pangkat
dan derajat dalam pergaulan.
Kehalusan atau
kelembutan atau sebaliknya kekerasan itu yang menilai orang lain, orang yang
dihadapi atau orang yang menyaksikan. Sudah tentu yang dinilai adalah gerak
laku, roman muka, tutur bahasa, dan sebagainya.
Anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan itu ialah Kaki, Tangan,
Kepala, Mulut, Bibir, Mata, Bahu. Selain itu roman muka, perkataan, pemilihan
kata, penyusunan kalimat dan irama bahasa juga dapat dinilai halus dan
tidaknya.
Bagian Rohaniah yang
melahir kan sikap: Kemauan, Perasaan dan Pikiran atau Karsa, Rasa dan Cipta.
Tiga unsur Rohaniah ini saling berkaitan, saling mempengaruhi dan mewujudkan
tingkah laku, tutur bahasa, perbuatan yang semuanya itu dapat dinilai kehalusan
dan kekasarannya. Cipta, rasa dan karsa itu membuat orang bergerak, karena itu
disebut “Trias Dinamika”.
4. Kontemplasi
Suatu proses
bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan. Disamping
itu seni menurut wataknya akan berpadu dengan keindahan karena itu menurut
logika deduktiv dapat dikatakan bahwa keindahan dalam seni juuga harus di
kontemplasikan. Keesimpulan ini mengandung dua saran :
a. Bahwa untuk dapat menciptakan keindahan
dalam hasil karya seni teerlebih dahulu harus ditempuh proses kontemplasi.
b. Keindahan yang berpadu dalam hasil cipta
seni harus dikontemplasikan untuk menemukan rahasia dan nilai-nilai dibalik
keindahan formalnya.
1.3.
Manusia dengan Penderitaan.
LATAR BELAKANG
Makalah ini dibuat
untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan keadilan dalam kehidupan manusia.
Kami menyusun makalah ini dengan beberapa referensi sehingga makalah ini
bersifat comprehensive dan universal yang membahas secara luas dan dalam
pandangan umum. Karena pada dasarnya dalam unsur hidup manusia harus ada
keadilan untuk menentukan antara kebenaran dan kebohongan / kecurangan.
Diharapkan dengan
adanya makalah kami dapat membantu dalam pembahasan dan pandangan mengenai
hubungan MANUSIA DAN KEADILAN.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan adalah
bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari
bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa
bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang
berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi
karena tekanan hidup, dan lain lain. Penderitaan termasuk realitas dunia dan
manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan
ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat
hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam
hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari
seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak
saudara. Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan
ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika
seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh
dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit
dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin
mengakhiri hidupnya. Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu
pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.
·
Contoh
Tentang Penderitaan
Di bawah ini adalah
beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita.
Pemutusan hak
kerja : Bagi orang yang sudah
berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi
seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan
berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.
Kehilangan orang tua :
Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab
itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan
berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan
cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap
membantunya.
Kemiskinan : Dalam hal ini mungkin semua orang menderita
mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup
pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang
lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun
anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas
masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ”
makan ga makan yang penting kumpul”.
Bencana :
Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh
Allah SWT. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat
mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana
juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang
kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya seperti sedia kala.
A.
Siksaan
·
Pengertian
Siksaan
Siksaan dapat
diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani ,dan dapat juga berupa siksaan
jiwa atau rokhani. Akibat yang ditimbulkan dari siksaan timbulah penderitaan.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupa sehari-hari banyak tejadi dan
banyak dibaca di beragai mediamassa. Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris:
torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan
kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara
fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang
dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau
mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut
sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk
mendapatkan pengakuan.
Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat
untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu
pemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis,
kebimbangan, kesepian, ketakutan.
·
Phobia
Phobia (gangguan anxietas fobik) adalah rasa
ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan
dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang,
perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap
tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan
"bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat
fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya
menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan
besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di
bayangan mental seorang pengidap fobia, subjek tersebut menjadi benda yang
sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan. Dalam keadaan
normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi
bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut
berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental
seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang
bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya
fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti
trauma bom, terjebak lift dan sebagainya. Seseorang yang pertumbuhan mentalnya
mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian
harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran
pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi
dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar
"nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur
kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi
seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus
menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut
dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin
meningkat.
Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus
menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia
menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu
dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.
·
Siksaan
yang sifatnya psikis :
1.
Kebimbangan;
memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
2.
Kesepian
merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia
dalam lingkungan orang ramai.
3.
Ketakutan
adalah sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang
mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada
tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
·
Penyebab
seseorang merasakan ketakutan, antara lain:
Claustrophobia dan
agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
Gamang adalah rasa
takut akan tempat yang tinggi.
Kegelapan adalah rasa
takut bila seseorang berada di tempat gelap.
Kesakitan merupakan ketakutan
yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
Kegagalan ketakutan
dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan
mengalami kegagalan.
B.
Kekalutan
Mental
·
Pengertian
Kekalutan Mental
Penderitaan batin
dalam ilmu psikologi dikenal dengan kekalutan mental. Kelalutan mental adalah
gangguan kejiwaan akibat kemampuan seseorang tidak dapat menghadapi masalahya.
·
Gejala-gejala
seseorang mengalami kekalutan mental
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
a.
Nampak
pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung
b.
Nampak
pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah.
c.
Selalu iri
hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia
menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi
diri dan bunuh diri.
d.
Komunikasi
sosial putus dan ada yang disorientasi social
e.
Kepribadian
yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan
merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis).
f.
Terjadinya
konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya
dengan lingkungan masyarakat.
·
Tahap –
tahap gangguan jiwa
Gangguan kejiwaan
nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohaninya.
Usaha mempertahankan
diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya
salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi
persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan
perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau
memecahkan persoalan.
Kekalutan merupakan
titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Krisis ekonomi yang
berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa,
terutama gangguan kecemasan.
Dipicu oleh faktor
psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses
pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
Konflik-konflik di
masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap
fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan
jiwa yang lebih parah.
Faktor sosial atau
lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya,
kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak
mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena
gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular,
tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini
tidak berlaku secara absolut.
·
Sebab-sebab
Timbulnya Kekalutan Mental
Kepribadian yang lemah
akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
Terjadinya konflik
sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan
yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
Cara pematangan bathin
yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial;
overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.
·
Proses –
proses kekalutan mental
Positif, bila trauma
(luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari
kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum
mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan
bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
Negatif, bila trauma yang dialami tidak
dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan
batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal
dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya
menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan.
Penderitaan itu dapat
lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha
manusia untuk keluar dari penderitaan.
C. Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun
ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati.
Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi
penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama
sekali.
Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha
mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia
itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat
atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi
konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk
bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus
optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam
surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali
orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan
hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan,
masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya
terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa
merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.
D. Penderitaan, Media Masa dan Seniman
Berita mengenai penderitaan manusia
silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud
agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia.
Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Media
massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas.
Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap
anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah
pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga
para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
E.
Penderitaan
dan Sebab-sebabnya
Penderitaan yang muncul
karena perbuatan buruk manusia. Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul
disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan
antar sesama manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena
ketidak harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya.
contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat,
ada kalanya didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat
menimbulkan perselisihan diantara satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja
mengakibatkan timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh atau
menjelek-jelekan. dari sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak
menyukai tersebut. Dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah penderitaan
secara batin karena terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang
menjelek-jelekan bahkan rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi
pertengkaran yang membuat hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada rasa
nyaman dan aman.
Selain karena ketidak
harmonisan dengan sesama, ketidak harmonisan dengan alam juga dapat membawa
penderitaan. contohnya apa yang sedang terjadi saat ini yaitu bencana alam
terjadi dimana-mana.
karena kesalahan
manusia terhadap alam lah yang membuat alam menjadi tidak bersahabat lagi
dengan manusia maka muncul lah penderitaan pada setiap orang yang terkena
bencana alam. penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara fisik dan
batin, karena mereka yang terkena bencana alam harus rela kehilangan harta
benda bahkan keluarga mereka.
Penderitaan yang
muncul karena suatu penyakit/siksaan. Penderitaan manusia dapat juga terjadi
akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan
optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak
contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia.
Beberapa kasus
penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang
tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat
melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia
memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar
doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru
besar Universitas di Kairo, Mesir.
F.
Pengaruh
Penderitaan
Orang yang mendapatkan atau pernah
mendapatkan penderitaan pastinya akan mempengaruhi pada dirinnya, baik itu
dalam jumlah yang besar maupun sedikit. Sikap yang timbul dapat berupa yang
positif maupun yang negatif. Sikap positifnya adalah, manusia mampu mengambil
hikmah dari penderitaan yang pernah dia dapatkan, dan pada nantinya akan
terbiasa untuk berusaha agar penderitaan yang dia alami tidak terulang kembali.
Sedangkan pada sisi negatifnya, tentunya akan merubah pola pikir menuju hal
yang negatif.
1.4.
Manusia dengan keadilan
LATAR BELAKANG
Makalah ini dibuat
untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan keadilan dalam kehidupan manusia.
Kami menyusun makalah ini dengan beberapa referensi sehingga makalah ini
bersifat comprehensive dan universal yang membahas secara luas dan dalam
pandangan umum. Karena pada dasarnya dalam unsur hidup manusia harus ada
keadilan untuk menentukan antara kebenaran dan kebohongan / kecurangan.
Diharapkan dengan
adanya makalah kami dapat membantu dalam pembahasan dan pandangan mengenai
hubungan MANUSIA DAN KEADILAN.
1.1 Pengertian
Keadilan.
Keadilan adalah
kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut
benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat
kepentingan yang besar.
Makna Keadilan
Makna Keadilan Menurut beberapa Tokoh adalah
sbb:
1. Menurut W.J.S.
Poerdaminto, keadilan berarti tidak berat sebelah, sepatutunya, tidak
sewenang-wenang. Jadi, dalam pengertian adil termasuk di dalamnya tidak
terdapat kesewenang-wenangan. Orang yang bertindak sewenang-wenang berarti
bertindak tidak adil
2. Menurut Frans
Magnis Suseno dalam bukunya Etika Politik menyatakan bahwa keadilan sebagai
suatu keadaan di mana orang dalam situasi yang sama diperlakukan secara
sama.
Satu Contoh Keadilan
Sebagai contoh misalnya seorang maling biji coklat yang hanya mencuri
mungkin cuma sekali dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena masalah
ekonomi dan kesenjanagan sosial yang di hadapinya harus merasakan hukuman yang
berat atau kurungan walaupun hanya 3-5 bulan tetapi rasanya tidak adil sekali
ketika kita melihat seorang mafia kasus seperti gayus tambunan yang kasusnya
berat dan banyak merugikan masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah,dia
memang sama juga seperti maling biji coklat sama-sama mendapat hukuman tetapi
apakah proses yang dilakukan terhadap si maling dan gayus itu melaui proses
yang sama?tentu tidak,mungkin karena kasus gayus tersebut merugikan negara
hingga triliunan jadi harus memalui proses-proses terlebih dahulu,tetapi
hukuman yang didapatkannya tidak setimpal dengan apa yang dilakukannya
terhadapa negara sedangkan si maling biji coklat dia harus menerima resiko
hukuman yang berat juga walaupun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,apakah anda
menyadari kalau seorang gayus melaukan korupsi untuk kebutuhan hidup juga
seperti si maling biji coklat? tentu kitabisa menilainya sendiri.
Kesimpulannya dalam contoh kasus keadilan ini masih banyak sikap tebang pilih dalam prakteknya tidak seperti apa yang dibicarakan oleh mereka yang duduk di gedung DPR dan MPR sana yang selalu sibuk merevisi undang-undang hukum tetapu percuma saja bila sistem yang ada tidak berjalan sesuai apa yang telah direncanakan.
-
Satu Sila
dalam Pancasila yang Ada Hubungannya dengan Keadilan
Keadilan merupakan
sila kelima dari pancasila yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia." Para pemimpin membuat perumusan pancasila dengan
berbagai uraian, seperti dari Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia", menulis sebagai
berikut "Keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan
Indonesia yang adil dan makmur." Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin
Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan sosial dalam
bidang ekonomi ialah dapat mencapai kemakmuran yang merata.
v 5 Wujud Keadilan Sosial yang Diperinci dalam
Perbuatan dan Sikap
1.
Selanjutnya
untuk mewujudkan keadilan sosial tersebut, diperinci perbuatan dan sikap yang
perlu dipupuk, yaitu : Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2.
Sikap adil
terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
3.
Sikap suka
memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4.
Sikap suka
bekerja keras.
5.
Sikap
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
v 8 Jalur Pemerataan yang Merupakan Asas
Keadilan Sosial
Dalam keadilan juga
terdapat 8 jalur pemerataan yang merupakan asas keadilan sosial :
1.Pemerataan kebutuhan
pokok baik sandang, pangan dan papan.
2.Pemerataan pembagian
pendapatan.
3.Pemerataan
kesempatan kerja.
4.Pemerataan
kesempatan berpendapat.
5.Pemerataan
berpartisipasi dalam suatu pembangunan.
6.Pemerataan
kesempatan berusaha.
7.Pemerataan
memperoleh pendidikan.
8.Pemerataan
memperoleh kesehatan.
·
Macam -
Macam Keadilan
Ada Berbagai macam
keadilan yang didefinisikan berlainan antara lain :
A.
Keadilan
Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat
bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang
membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang
menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man
behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto
menyebutnya keadilan legal.Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian
untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu
masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota
masyarakat melakukan fungsinya secara balkmenurut kemampuannya. Fungsi penguasa
ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang
sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan
yang tidak cocok baginya.Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan
terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu
akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian.
Misalnya, seorang
pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian
mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi
kekacauan.
B.
Keadilan
Distributif
Aristoles berpendapat
bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara
sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals
are treated equally). Sebagai contoh, Budi bekerja selama 30 hari sedangkan
Doni bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali
dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Budi
menerima Rp.100.000,- maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila
besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil dan melenceng
dari asas keadilan.
C. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan
kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas
pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung
ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan
pertalian dalam masyarakat.Ada beberapa pendapat yg lain dari para ahli
filsafat . seperti di bawah ini : - Menurut Socrates , keadilan tercipta
bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan
tugasnya dengan baik. - Menurut Kong Hu Cu Keadilan terjadi apabila anak
sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing
telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai
tertentu yang sudah diyakini atau disepakati. Dari beberapa pendapat
terbentuklah pendapat yg umum, yg di katakan ” Keadilan itu adalah pengakuan
dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada
keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain,
keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya
dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama”.
BERBAGAI MACAM
KEADILAN
Macam-macam Keadilan :
1. Keadilan legal atau keadilan moral2. Keadilan
distributive3. Keadilan komutatif
1.1. KEJUJURAN
Pengertian Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang
dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai
dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang
benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu
kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan
perbuatannya.
Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang
terlampir malalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya
yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri.
Apabila niat telah terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka
kebohongannya disaksikan orang lain.
Sikap jujur perlu dipelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran
mewujudkan keadilan, sedang keadilan mununtut kemuliaan abadi, jujur memberikan
keberaniaan dan ketentranian Kati, serta menyucikan lagi pula membuat luhumya
budi pekerti.
Seseorang mu’tahil dapat memeluk agama dengan sempuma, apabila lidahnya
tidak suci. Teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat merugikanmu,
serta jangan pula berdusta, walaupun dustamu dapat menguntungkanmu.
Contoh sikap kejujuran
dalam sehari-hari :
Jujur dengan Allah
SWT : Jujur kepada Allah SWT dengan
bertaubat . Bertaubat harus dengan
keyakinan lalu diterapkan dalam perbuatan tulus tanpa paksaan dan niat yang
kuat untuk tidak mengguangi kesalahan .
Jujur dengan diri sediri
: Munafik adalah keadaan dimana orang membohongi dirinya sendiri . Sikap
munafik termasuk sikap yang dibenci Allah SWT dan berdampak negatif terhadap
diri kita sendiri .
Misalnya : Berusaha
tidak menyontek pada saat ujian , agar hasil yang didapat benar-benar hasil
usaha sendiri .
Jujur dengan orang
lain : Dalam setiap hubungan atau dalam pekerjaan kita harus jujur karena
dengan sikap jujur kita akan lebih dipercaya oleh orang lain Misalnya : Ketika
kita melalukan kesalahan berani untuk mengakuinya kesalahan tersebut .
1.1.
KECURANGAN
Pengertian Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan
ketidakjujuran atad tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak
serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi
serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar
dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila
masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak
senang bila ada yang melebihi kekayaannya.
Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta
sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta
denganjalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi Tuhan.
Contoh kecurangan :
Salah satu kecurangan
yang sering terjadi adalah korupsi . Banyak kasus korupsi yang terjadi saat ini
. Korupsi diakibatkan karena mempunyai rasa ketidak puasaan terhadap hasil yang
didapat makanya terjadi korupsi agar hasil yang mereka dapatkan sesuai dengan
yang diinginkan dengan cara yang tidak benar atau curang .
1.2.
PEMULIHAN
NAMA BAIK
·
Pengertian
Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang
hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan
hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika is menjadi teladan bgai
orang/tetangga disekitamya adalah suatu kebanggaan batin yang tak temilai
harganya.
·
Hakekat
Pemulihan Nama Baik
Tingkah laku atau perbuatan yang baik
dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
a) Manusia menurut sifat dasamya adalah mahluk
moral
b) Ada aturan-aturan
yang berdiri sendiri yang hams dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya
sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya,
pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa
apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan
ahlak.
1.3.
PEMBALASAN
·
Pengertian
Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain. reaksi itu dapat berupa perbuatan yang senipa, perbuatan
yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Dalam
Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa ‘Khan mengadakan pembalasan.
Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari
perintah Tuhanpun diberikan pembalasan dan pembalasan yang diberikanpun
pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka.
·
Penyebab
Pembalasan
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang beisahabat
mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan
menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, menusia adalah
mahluk moral dan mahiuk sosial.
Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral
itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan
amoral pada hakekatnya adalah pebuatan yang melanggar atau mempeikosa hak dan
kewajiban manusia lain. Oleh karena tiap manusia tidak menghendaki hak dan
kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak
dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
0 komentar:
Posting Komentar