ILMU BUDAYA
DASAR
Nama : Faisal AlFaqin
Kelas : 1KA25
NPM :
12116513
LATAR BELAKANG ILMU BUDAYA DASAR.
Latar
belakang ilmu budaya dasar bermula dari kritik yang diberikan oleh sejumlah
cendikiawan mengenai sistem pendidikan kita yang dinilai sebagai warisan sistem
pendidikan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan. Sampai sekarang, sistem
pendidikan yang terkotak-kotak telah menghasilkan banyak tenaga ahli yang
berpengalaman dalam disiplin ilmu tertentu. Padahal pendidikan itu seharusnya lebih
ditujukan untuk menciptakan kaum cendikiawan daripada mencetak tenaga yang
terampil. Para lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat berperan sebagai
sumber utama bagi pembangunan Negara secara menyeluruh.
Latar
belakang diberikannya IBD selain melihat konteks budaya Indonesia, dalam rangka
menyempurnakan pembentukan sarjana. Perguruan tinggi diharapkan dapat
menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai pengetahuan yang terdiri atas :
Kemampuan akademis yang merupakan kemampuan
untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai
peralatan analisis, maupun berfikir logis.
Kemampuan profesional yang merupakan
kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.
Kemampuan personal yang merupakan kemampuan
kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki
pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang
mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai
keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas
dan peka terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarkat Indonesia.
Latar
belakang diberikannya mata kuliah IBD dalam konteks budaya, Negara dan
masyarakat Indonesia berikut contohnya:
Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas
berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya
Membangunan telah membawa perubahan dalam
masyarakat yang menimbulkan pergeseran system nilai budaya dan sikap yang
mengubah anggota masyarakat terhadap nilai-nilai budaya
Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi
massa dan transportasi, membawa pengaruh terhadap intensitas kontak budaya
antarsuku maupun dengan kebudayaan dari luar.
TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR.
Penyajian
mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah
satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities)
akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan
alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Berpijak
dari hal diatas, tujuan mata kuliah ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan
kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar
daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat
menjadi lebih halus. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat
:
- Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya,
sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,
terutama untuk kepentingan profesi mereka.
- Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan
daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal
tersebut.
Jika diperinci maka tujuan pengajaran ilmu
budaya dasar itu adalah :
- Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
- Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan
budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap
masalah-masalah tersebut.
- Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih
mudah menyesuaikan diri.
- Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup
pada masyarakat.
- Dengan ringkas dapat disebutkan bahwa tujuan IBD adalah :
Perlunya melakukan pembentukan pemikiran yang khususnya berkenaan dengan Kebudayaan dan Kemanusiaan,agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN.
Hubungan antara Manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Dalam hal
membahas tentang hubungan antara manusia, masyarakat, dan kebuayaan ketiganya
saling berhubungan satu sama lain . Masyarakat adalah suatu organisasi manusia
yang saling berhubungandengan kebudayaan. Mc Iver pakar sosiologi politik
pernah mengatakan:”Manusia adalah makhluk yang dijerat oleh jaring – jaring
yang dirajutnya sendiri”. Jaring – jaring itu adalah kebudayaan. Mc Iver ingin
mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang diciptakan oleh masyarakat
tetapi pada gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur bahkan memaksa
manusia untuk melakukan tindakan dengan “pola tertentu”. Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan
kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu
. Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan
perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu
kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang apa yang
benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah atau
jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma yang
merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur perilaku manusia di dalam
masyarakat.
Dari uraian
tersebut diatas jelas sekali bahwa kebudayaan merupakan unsur paling dasar
(basic) dari suatu masyarakat, sehingga sampai sekarang sebahagian sosiolog dan
antropolog masih menganut faham cultural determinism yaitu bahwa sikap, pola
perilaku manusia dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaannya. Lawrence
Harrison dalam bukunya “Culture Matters” menggambarkan bagaimana nilai – nilai
budaya mempengaruhi kemajuan maupun kemunduran manusia (Harrison, 2000). Samuel
Huntington memberi contoh bahwa pada tahun 1960-an Ghana dan Korea Selatan
memiliki kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh tahun kemudian
Korea telah menjadi Negara maju, tetapi Ghana hampir tidak mengalami kemajuan
apapun dan saat ini GNP perkapitanya hanya seperlimabelas Korea Selatan. Ini
disebabkan karena bangsa Korea (selatan)
memiliki nilai – nilai budaya tertentu seperti hemat, kerja keras, disiplin dan
sebagainya. Semua ini tidak dimiliki masyarakat Ghana.
Secara umum
kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan, gagasan, ide,
yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia, yang berfungsi sebagai pengarah bagi
mereka yang menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku.
Karena berfungsi sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada
dasarnya kebudayaan mempunyai kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk
mematuhi segala pola acuan yang digariskan oleh kebudayaan itu. Dalam konteks
Negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu Negara
untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang – orang mengenai
resiko, penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada
dasarnya merupakan proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang
ditujukan untuk merubah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi
kearah yang lebih baik dan wajar dari waktu ke waktu.
Kesimpulannya bahwa:
· Hubungan Manusia dan Masyarakat, Manusia selain sebagai makhluk individu
(perseorangan) mempunyai kehidupan jiwa yg menyendiri namun manusia juga
sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.
· Menurut Dick Hartoko bahwa
manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.Hampir semua tindakan manusia itu
merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan
merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil.
Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar.
Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi,
sosialisasi dan enkulturasi.
· Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1.
Penganut kebudayaan
2.
Pembawa kebudayaan
3.
Pembawa kebudayaan
4.
Manipulator kebudayaan
5.
Pencipta kebudayaan
- Hubungan Masyarakat Dengan kebudayaan,Masyarakat adalah kumpulan
manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang telah cukup
lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada satu
tujuan yang sama.Sedangkan Manusia adalah sumber kebudayaan dan antara
masyarakat dengan kebudayaan, Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan
melestarikan kebudayaan.
-
Hubungan Antara Manusia , Masyarakat dan kebudayaan hungan ketiganya sangat berhubungan dan tak
bisa di pisahkan Masyarakat terbentuk dari Manusia dan Manusia yang di dalam
masyarakat tersebutlah yang menciptkan kebudayaan baik itu kebudayaan yang
kongkret maupun abstrak.
HUBUNGAN MANUSIA DAN KESUSASTRAAN
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya
dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. Sama-sama
mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam
macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. Jika manusia hidup tanpa
bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia
lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh
ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia
sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam
konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah
sebagai berikut :
Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas
suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai
aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan,
dan kedaerahan .
Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan
terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya
perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental
manusiapun terkena pengaruhnya . Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata
nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya.
Contoh-Contoh Hubungan Manusia dan
Kesusastraan :
-
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Selain memiliki hubungan dengan bahasa, prosa
juga berhubungan erat dengan budaya. Karena prosa sering diterjemahkan menjadi
cerita rekaan atau kisah yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur
yang dihasilkan melalui daya imajinasi atau khayalan si penulis. Istilah cerita
rekaan contohnya seperti roman, novel atau cerpen (cerita pendek).
-
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan
rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya, apalagi jika kita
benar-benar meresapi dalam membacanya. Puisi termasuk dalam seni sastra,
sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri
merupakan bagian dari Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi.
Ungkapan-ungkapan, ide, atau masalah sosial
yang tidak bisa diungkapkan secara langsung kepada orang lain secara tersurat
tetapi diungkapkan secara tesirat melalui puisi, karna puisi memakai kata-kata
yang tidak biasa. Puisi penderitaan, puisi perjuangan, dan masih banyak lagi
yang mengutamakan kemanusiaan.
Yang saya dapat dalam materi ini adalah
adanya hubungan antara manusia dan kesusastraan yaitu bahasa (sastra) sebagai
persatuan antara suku di Indonesia. Adapun peran yang besar yang terdapat
didalam suatu komunikasi antara individu satu dengan lainnya.
Sumber
:
-
http://nadyarizkiamalia.blogspot.co.id/2016/04/ilmu-budaya-dasar12.html - (Tujuan dan Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar)
-
http://dwilailawidad.blogspot.co.id/2015/06/rangkuman-ilmu-budaya-dasar.html - ( Manusia
Dan Kebudayaan )
-
http://shela124.blogspot.co.id/2016/10/hubungan-manusia-dan-kesusastraan-ilmu.html - ( Manusia Dan Kesusastraan )
0 komentar:
Posting Komentar