MAKALAH
STATISTIKA
NAMA : Faisal AlFaqin
KELAS : 2KA27
NPM : 12116513
MATERI : Sistem Operasi Terdistribusi
LABORATURIUM
STATISTIKA
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA
2017/2018
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Perkembangan pesat
teknologi informasi menyebabkan bertambahnya permintaan suatu sistem, baik
berupa perangkat keras maupun perangkat lunak yang dapat digunakan dengan baik
dan cepat. Permintaan yang terus bertambah ini tidak sebanding dengan kemampuan
perangkat keras yang ada. Salah satu cara untuk mengatasi hal itu dibuat
pengembangan di sisi perangkat lunak dengan membuat suatu sistem virtual di
mana beberapa perangkat keras atau komputer dihubungkan dalam jaringan dan
diatur oleh sebuah sistem operasi yang mengatur seluruh proses yang ada pada
setiap komputer tersebut sehingga memungkinkan proses berjalan dengan cepat.
Sistem operasi yang mengatur proses ini sering disebut sebagai sistem operasi
terdistribusi (distributed operating system) .
Sistem operasi
terdistribusi ini sekarang menjadi trend, terutama untuk research yang kadang
membutuhkan CPU yang sangat cepat untuk melakukan perhitungan yang sangat
kompleks. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai sistem operasi terdistribusi,
terutama untuk mengetahui apa dan bagaimana cara sistem ini bekerja.
Apakah
yang Dimaksud Dengan Sistem Operasi Terdistribusi?
Sistem operasi
terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana
sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam suatu jaringan.
Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara
bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan
utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:
- file system
- name space
- waktu pengolahan
- keamanan
- akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan perangkat keras.
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur low-level resources
(seperti Processor, memory, network interface dan peripheral device yang
lain) untuk menyediakan
sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet, electronic mail messages, windows).
MANFAAT SISTEM
OPERASI TERDISTRIBUSI
Sistem operasi
terdistribusi memiliki manfaat dalam banyak sistem
dan dunia komputasi yang luas. Manfaat-manfaat ini
termasuk dalam sharing resource, waktu komputasi
dan komunikasi.
1.
Shared Resource
Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang cepat dalam proses- proses komputasi, atau
misal dalam mengakses data, tetapi pengguna masih saja
menginginkan sistem berjalan dengan lebih cepat. Apabila hardware terbatas, kecepatan yang diinginkan user dapat di atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan
sistem DOS.
2.
Manfaat Komputasi
Salah satu keunggulan sistem
operasi terdistribusi ini adalah bahwa komputasi berjalan dalam keadaan paralel. Proses komputasi ini dipecah dalam
banyak titik, yang mungkin
berupa komputer pribadi, prosesor tersendiri, dan
kemungkinan perangkat prosesor-
prosesor yang lain. Sistem
operasi terdistribusi ini bekerja baik dalam memecah komputasi ini dan baik
pula dalam mengambil kembali hasil komputasi dari titik-titik
cluster untuk ditampilkan hasilnya.
3.
Reliabilitas
Fitur unik yang dimiliki oleh DOS
ini adalah reliabilitas. Berdasarkan design dan implementasi dari design sistem
ini, maka hilangnya suatu node tidak akan berdampak terhadap integritas system.
Hal ini berbeda dengan komputer personal, apabila ada salah satu hardware yang
mengalami kerusakan, maka system akan berjalan tidak seimbang, bahkan sistem
bisa tidak dapat berjalan atau mati. Dalam sistem operasi terdistribusi tadi
sebenarnya cara kerjanya mirip dengan personal computer, tetapi bedanya apabila
ada node yang mati, maka akan terjadi proses halt terhadap node tersebut dan
proses komputasi dapat dialihkan. Hal ini akan membuat sistem DOS selalu
memiliki reliabilitas yang tinggi.
4.
Komunikasi
Sistem operasi terdistribusi berjalan dalam jaringan dan biasanya melayani koneksi jaringan. Sistem ini umumnya digunakan
user untuk proses networking. User
dapat saling bertukar data, atau saling
berkomunikasi antar titik baik
secara LAN maupun
WAN.
Fungsi Sistem Operasi
Secara garis besar Sistem Operasi mempunyai 2 tugas utama, yaitu sebagai :
A.
Pengelola Seluruh Sumber Daya Pada Sistem Komputer
(Resource Manager).
Yang dimaksud dengan sumber daya pada sistem komputer adalah semua komponen yang
memberikan
fungsi (manfaat) atau
dengan pengertian lain adalah semua yang terdapat atau
terhubung ke sistem komputer yang dapat untuk memindahkan, menyimpan, dan memproses data,
serta untuk mengendalikan fungsi-fungsi tersebut.
Sumber daya pada sistem
komputer, antara lain :
1)
Sumber daya fisik
Contoh
dari sumber daya fisik diantaranya keyboard, bar-code reader, mouse,
joystick, light- pen, track-ball,
touchscreen, pointing
devices, floppy
disk
drive,
hard-disk,
tape drive, optical disk,
CD ROM drive, CRT, LCD, printer, modem, ethernet card,
PCMCIA, RAM, cache memory,
register, kamera,
sound
card, radio,
digitizer, scanner, plotter,
dan
sebagainya.
1) Sumber daya abstrak
Terdiri dari.
- Data, misalnya :Semaphore untuk pengendalian sinkronisasi proses-proses, PCB (Process Control Block) untuk mencatat dan mengendalikan proses, tabel segmen, tabel page, i-node, FAT, file dan sebagainya.
- Program yang berupa kumpulan instruksi yang dapat dijalankan oleh sistem komputer, yang dapat berupa utilitas dan program aplikasi pengolahan data tertentu.
A.
Penyedia layanan (extended/virtual machine)
Secara spesifik berfungsi :
- Memberi abstaksi mesin tingkat tinggi yang lebih sederhana dan menyembunyikan kerumitan perangkat keras. Sistem operasi menyediakan system call (API=Application Programming Interface) yang berfungsi menghindarkan kompleksitas pemograman dengan memberi sekumpulan instruksi yang mudah digunakan.
- Basis untuk program lain. Program aplikasi dijalankan di atas sistem operasi yang bertujuan untuk memanfaatkan dan mengendalikan sumber daya sistem komputer secara benar, efisien, dan mudah dengan meminta layanan sistem operasi.
Komponen system operasi
terdiri dari :
- Manajemen Proses,
- Manajemen Memory Utama,
- Manajemen Berkas,
- Manajemen Sistem I/O,
- Manajemen penyimpanan Sekunder,
- Sistem Proteksi,
- Jaringan dan
- Command-Interpreter System.
1.
Manajemen
Proses
Proses adalah keadaan ketika sebuah program
sedang di eksekusi. Sebuah proses membutuhkan
beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya.
sumber daya tersebut dapat
berupa CPU time, memori,
berkas-berkas, dan perangkat-perangkat
I/O.
Sistem operasi bertanggung jawab
atas aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan manajemen proses seperti:
·
Pembuatan dan penghapusan proses
penggunaan dan system proses.
·
Menunda atau melanjutkan proses.
·
Menyediakan mekanisme untuk proses
sinkronisasi.
·
Menyediakan mekanisme untuk proses
komunikasi.
·
Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
2.
Manajemen Memori utama
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array
yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri.
Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya data dapat hilang begitu sistem
dimatikan.
Sistem
operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan manajemen memori seperti
:
·
Menjaga track dari memori yang sedang digunakan
dan siapa yang menggunakanya.
·
Memilih
program yang akan di-load ke memori.
·
Mengalokasikan
dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.
3. Manajemen
Berkas
Dalam
sistem operasi terdistribusi ini sistem berkas dipetakan dengan baik dengan
berorientasi pada objek yang ada dan kapabilitasnya. Hal ini akan menjadi
berkesan abstrak, terutama untuk kelas pengguna. Ada tingkatan yang lebih
ekstra dalam pemetaan berkas yang ada, mulai dari simbol, pengurutan nama path,
dan kapabilitasnya. Melalui sistem ini objek lokal tidak ada bedanya dengan
objek publik.
Dalam
sistem ini ada semacan tingkatan akses yang sebenarnya mirip UNIX. Setiap user
dan group memiliki hak akses yang berbeda-beda pada setiap berkas atau folder
yang ada pada sistem operasi terdistribusi.
Dalam
implementasi sistem Amoeba, terutama di negeri Belanda, hak akses yang dimiliki
pengguna terbatas pada hak baca file, tulis/membuat file, dan hapus file.
Dengan hal ini, maka keamanan server dapat terjaga.
Pelayanan
terhadap direktori yang ada dibuat sangat ketat dalam hal keamanan. Bahkan
dibuat semacan kode acak yang akan menyandikan file tersebut sehingga tidak
mudah dibaca oleh siapapun. Kode penyandinya akan digunakan lagi oleh sistem
untuk mengembalikan file seperti semula kepada user. Kode ini hanya akan
diberikan kepada pemilik file tersebut. Jadi ketika user mengakses file/berkas
yang bersangkutan, maka kode penyandi akan dibuat oleh sistem, agar pemilik
file dapat membacanya.
Pelayanan
direktori ini juga bertanggungjawab dalam hal backup sistem. Hal ini akan
menyebabkan file selalu berada dalam keadaan yang aman, dan lebih kebal tehadap
gangguan yang terjadi di dalam sistem, karena pelayanan direktori ini menyimpan
cache dari file atau direktori yang berada pada sistem.
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai
struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.).
Sistem
operasi bertanggunng-jawab :
·
Pembuatan
dan penghapusan berkas.
·
Pembuatan
dan penghapusan direktori.
·
Mendukung
manipulasi berkas dan direktori.
·
Memetakan
berkas ke secondary storage.
·
Mem-backup
berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
4.
Manajemen Sistem I/O
Sering disebut device manager. Menyediakan "device driver" yang umum
sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca,
menulis,
menutup). Contoh:
pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM dan floppy
disk.
Komponen
Sistem Operasi untuk sistem I/O:
·
Buffer:
menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.
·
Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem
supaya lebih efisien (antrian dsb).
·
Menyediakan driver untuk dapat melakukan
operasi "rinci" untuk perangkat keras I/O tertentu.
5.
Manajemen Penyimpanan Sekunder
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program
komputer dibutuhkan secondary- storage yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak data. Contoh dari secondary- storage adalah harddisk, disket, dll.
Sistem
operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk- management seperti: free-space management, alokasi penyimpanan, penjadualan disk.
6. Sistem
Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program,
prosesor, atau pengguna ke sistem sumber
daya.
Mekanisme
proteksi harus:
·
Membedakan
antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
·
specify the controls to be imposed.
·
provide a means of enforcement.
7.
Jaringan
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau clock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui jaringan
komunikasi
Sistem terdistribusi
menyediakan akses pengguna
ke
bermacam sumber-daya
sistem.
·
Increased data availability.
·
Enhanced reliability.
·
Computation speed-up.
·
Increased data availability.
·
Enhanced reliability.
8.
Command-Interpreter System
Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven).
Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya
disebut: control-card interpreter, command- line interpreter, dan UNIX shell.
Command-Interpreter
System sangat bervariasi dari satu sistem
operasi ke sistem operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang
ada. Contohnya: CLI, Windows, Pen-based (touch), dan lain-lain.
Sistem
Operasi Terdistribusi Versus Sistem Operasi Jaringan
Suatu sistem operasi
terdistribusi yang sejati adalah yang berjalan pada beberapa buah mesin, yang
tidak melakukan sharing memori, tetapi terlihat bagi user sebagai satu buah
komputer single. Pengguna tidak perlu memikirkan keberadaan perangkat keras
yang ada, seperti prosesor. Contoh dari sistem seperti ini adalah Amoeba.
Sistem operasi
terdistribusi berbeda dengan sistem operasi jaringan. Untuk dapat
membedakannya, sistem operasi jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tiap komputer memiliki sistem operasi
sendiri
b. Tiap personal komputer memiliki sistem
file sendiri, di mana data-data disimpan
c. Sistem operasi tiap komputer dapat
berbeda-beda atau heterogen
d. Pengguna harus memikirkan keberadaan
komputer lain yang terhubung, dan harus mengakses, biasanya menggunakan remote
login (telnet)
e. File system dapat digunakan dengan
dukungan NFS
Contoh
dari sistem ini adalah UNIX dan LINUX Server.
MANFAAT
DAN KEUNGGULAN SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
Sistem operasi terdistribusi memiliki manfaat dalam
banyak sistem dan dunia komputasi yang luas. Manfaat-manfaat ini termasuk dalan
sharing resource, waktu komputasi, reliabilitas, dan komunikasi (Silverschatz
Galvin, 1998 hal. 17).
HARDWARE
SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
Sistem operasi terdistribusi, yang saat ini akan
dibahas sebagai titik tolak adalah Amoeba, yang saat ini banyak digunakan
sebagai salah satu implementasi dari sistem operasi terdistribusi itu sendiri.
Sistem Amoeba ini tumbuh dari bawah hingga akhirnya tumbuh menjadi sistem
operasi terdistribusi.
Sistem operasi terdistribusi pada umumnya memerlukan
hardware secara spesifik. Komponen utama dalam sistem ini adalah : workstation,
LAN, gateway, dan processor pool, seperti yang diilustrasikan pada gambar di
atas.
Workstation atau komputer personal mengeksekusi proses
yang memerlukan interaksi dari user seperti text editor atau manager berbasis
window. Server khusus memiliki fungsi untuk melakukan tugas yang spesifik.
Server ini mengambil alih proses yang memerlukan I/O yang khusus dari larikan
disk. Gateway berfungsi untuk mengambil alih tugas untuk terhubung ke jaringan
WAN.
Procesor pool mengambil alih semua proses yang lain.
Tiap unit ini biasanya terdiri dari prosesor, memori lokal, dan koneksi
jaringan. Tiap prosesor mengerjakan satu buah proses sampai prosesor yang tidak
digunakan habis. Untuk selanjutnya proses yang lain berada dalam antrian
menunggu proses yang lain selesai. Inilah keunggulan sistem operasi
terdistribusi dalam hal reliabilitas. Apabila ada satu unit pemroses yang mati,
maka proses yang dialokasikan harus di restart, tetapi integritas sistem tidak
akan terganggu, apabila proses deteksi berjalan dengan baik. Desain sistem ini
memungkinkan untuk 10 sampai 100 prosesor.
Spesifikasi perangkat
keras yang harus disediakan pada tiap cluster minimalnya adalah :
- File server: 16 MB RAM, 300MB HD, Ethernet card.
- Workstation: 8 MB RAM, monitor, keyboard, mouse
- Pool processor: 4 MB RAM, 3.5” floppy drive
ARSITEKTUR
SOFTWARE
Sistem operasi terdistribusi sejati memiliki
arsiitektur software yang unik. Arsitektur software ini dikarakterkan dalam
objek di dalam hubungan antara klien dan server. Proses-proses yang terjadi di
klien menggunakan remote procedure yang memanggil dan mengirimkan request ke
server untuk memproses data atau objek yang dibawa. Tiap objek yang dibawa
memiliki karakteristik yang disebut sebagai kapabilitas.
Kapabilitas ini besarnya adalah 128 bits. 48 bits pertama
menunjukkan servis mana yang memiliki objek tersebut. 24 bits berikutnya adalah
nomor dari objek. 8 bits berikutnya menampilkan operasi yang diijinkan terhadap
objek yang bersangkutan. Dan 48 bits
terakhir merupakan “check field” yang merupakan field yang telah terenkripsi
agar tidak dapat dimodifikasi oleh proses yang lain.
Operasi diselesaikan oleh RPC (remote procedure calls)
yang dibuat oleh klien di dalam proses yang kecil dan ringan. Proses dengan
tipe seperti ini memiliki bidang alamat sendiri, dan bisa saja memiliki satu
atau lebih hubungan. Hubungan ini ketika berjalan memiliki program counter dan
stack sendiri, tetapi dapat saling berbagi kode dan data antara hubungan lain
di dalam proses. Ada 3 macam basis
panggilan sistem yang dapat digunakan dalam proses
yang dimiliki user, yaitu do_operation, get_request, dan send_reply.
Bagian yang pertama mengirimkan pesan ke server,
setelah proses memblok sampai server mengirimkan balasan. Server menggunakan
panggilan sistem ke dua untuk mengindikasikan bahwa server akan menerima pesan
pada port tertentu. Server juga menggunakan panggilan sistem ke tiga untuk
mengirimkan kembali informasi ke proses yang dipanggil.
Dengan dibangun dari perintah sistem yang primitif,
maka sistem ini menjadi antarmuka untuk program aplikasi. Hal ini diselesaikan
oleh tingkat dari pengarahan yang mengijinkan pengguna untuk berfikir terhadap
struktur ini sebagai objek dan operasi-operasi terhadap objek ini.
Berhubungan dengan objek-objek adalah class. Kelas
dapat berisi kelas yang lain dan juga hierarki secara alami. Pewarisan membuat
antarmuka objek untuk implementasi manipulasi objek seperti menghapus, membaca,
menulis, dan sebagainya.
JENIS
SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
Ada berbagai macam sistem
operasi terdistribusi yang saat ini beredar dan banyak digunakan.
Keanekaragaman sistem ini
dikarenakan semakin banyaknya sistem yang bersifat opensource sehingga banyak
yang membangun OS sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing, yang merupakan
pengembangan dari OS opensource yang sudah ada.
Beberapa contoh dari
sistem operasi terdistribusi ini diantaranya :
- Amoeba (Vrije Universiteit)
Amoeba
adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan banyak
workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan.
Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri, dan
pemerintah selama sekitar 5 tahun.
- Angel (City University of London)
Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusi
yang pararel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan
berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki
biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental yang rendah. Dengan
memproses titik-titik di jaringan sebagai mesin single yang bersifat shared
memory, menggunakan teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem ini
ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan performa dan menyediakan sistem
yang portabel dan memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.
- Chorus (Sun Microsystems)
CHORUS merupakan keluarga
dari sistem operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi
terdistribusi tingkat tinggi di dalam bidang telekomunikasi, internetworking,
sistem tambahan, realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang
tinggi. Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang memberi
kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi
standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
- GLUnix (University of California, Berkeley)
Sampai saat ini,
workstation dengan modem tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat
eksekusi suatu sistem operasi terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan
aplikasi yang berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menempatkan
resource untuk performa yang lebih baik baik untuk aplikasi pararel maupun yang
seri/berurutan. Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi harus
menjadwalkan pencabangan dari program pararel, mengidentifikasi idle.
KESIMPULAN
Dalam
sistem operasi terdistribusi terjadi proses yang lebih rumit dari sistem yang
biasa, tetapi dapat menghasilkan suatu sistem dengan performa dan kemampuan
yang lebih.
Dari
uraian di atas telah banyak disinggung keunggulan-keunggulan dari sistem
operasi terdistribusi. Tetapi di samping keunggulan-keunggulan yang ada sistem
ini juga memiliki kelemahan yang banyak, diantaranya adalah perawatan tiap
cluster yang sangat sulit, selain itu juga boros daya, karena harus
menghidupkan banyak CPU, membutuhkan jaringan berkecepatan tinggi.
Kelemahan-kelemahan
tersebut sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan hasilnya. Misalnya
saja search engine paling ramai seperti Google™, yang menggunakan teknologi
ini, karena hardware yang paling canggih saat ini masih belum mencukupi untuk menangani
jutaan request ke server Google tiap detiknya, sehingga mereka harus membuat
sistem pararel yang mampu melayani keperluan tersebut. Selain itu dalam dunia
research, juga diperlukan sistem ini, terutama untuk melakukan
perhitungan-perhitungan yang tentu saja sangat rumit dan membutuhkan pemroses
yang hebat dan cepat supaya dapat segera dicari hasilnya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://mfile.narotama.ac.id/files/Zakki%20Falani/Study%20UNNAR%20all%20smt/wahyu-disos.pdf